Minggu, 19 Juni 2016

Hasil Wawancara Petani Mangga Berinovasi

Hasil Wawancara Petani Mangga Berinovasi



Disusun oleh :
Kelompok 3
Fanny Devany                              (150510140027)
Yuhanidz                                      (150510140031)
Ilyafadh Tanjung                          (150510140077)
Janet samosir                                (150510140141)
Roy Sinaga                                   (150510140019)



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016



Puji dan Syukur kami haturkan kepada Allah SWT karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang Berjudul Hasil Wawancara Petani Mangga Berinovasi. Serta dosen mata kuliah Sosiologi Pertanian kami di kelas yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Besar harapan kami, makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca dan membantu dalam pemahaman akan materi yang bersangkutan.
Makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna, masih terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penggunaan kata-kata yang kurang baik, serta materi yang mungkin kurang lengkap atau jelas. Untuk itu kami menerima kritik dan saran terhadap makalah yang kelompok kami buat.

Jatinangor, Mei 2016



























BAB 1 Pendahuluan

Latar belakang
            Pembangunan  pertanian masa kini dan masa mendatang akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang semakin kompleks. Isu ketahanan pangan, proses produksi yang efisien dalam rangka menghadapi pasar global, peningkatan kesejahteraan petani, penyediaan lapangan kerja, kemerosotan kualitas sumberdaya lahan, produk pertanian yang ramah lingkungan (organic farming),  perlu dipertimbangkan dalam membangun pertanian kedepan. Untuk itu  penelitian dan pengkajian teknologi pertanian harus diarahkan untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Arti harfiah teknologi adalah segala daya upaya yang dapat di laksanakan oleh manusia untuk mendapat taraf hidup yang lebih baik. Dari defenisi tersebut di ketahui bahwa tujuan akhir dari engunaan teknologi adalah kesejahteraan hidup, tetapi teknologi juga sering berdampak negative bagi suatu usaha, system,  atau lingkungan. Sebagai contohnya adalah pengaplikasian tanam off season pada tanaman mangga.
 Mangga merupakan komoditas buah-buahan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan. Indonesia memiliki beberapa daerah sentra penghasil buah mangga, varietasnya pun sangat banyak dan memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing. Tanaman mangga merupakan tanaman yang berbuah pada musim tertentu. Sehingga untuk menikmati mangga harus menunggu musimnya.
Teknologi off season merupakan teknologi yang mempercepat pembungaan pada suatu tanaman dalam hal ini adalah mangga. Off season pada mangga memacu pembungaan lebih cepat dibanding normalnya, dengan begitu kita bisa mendapatkan mangga di luar musimnya. Kelebihan dari mangga dengan perlakuan off season yaitu petani mendapatkan harga yang berkali-kali lipat dari biasanya. Tidak lupa perlakuan off season pada mangga harus diiringi dengan faktor pendukung pertumbuhan lain agar mendapatkan hasil yang optimal seperti faktor lingkungan yang sesuai dan pengendalian OPT karena pembungaan yang dipercepat akan terjadi pada bulan musim penghujan sehingga akan banyak serangan OPT.



BAB 2 Tinjauan Pustaka


Teknik Off-Season
Salah satu tehnik rekayasa tanaman yaitu pembuahan buah diluar musim bukanlah menggeser  musim berbuah akan tetapi upaya manusia untuk melakukan  pembuahan diluar masa panen raya, yaitu mempercepat atau memperlambat masa berbuah.  Sehingga diharapkan ketika tidak panen raya, harga buah  akan mendapatkan harga jual  yang tinggi. Pengertian lainnya juga dapat diartikan  mengelola tanaman agar dapat berbuah 2 kali dalam  setahun dengan memanfaatkan  Anomali Iklim.
Tujuan Tehnik Off-Season adalah :
a.       Mengusahakan kualitas buah baik
b.      Mengusahakan pertumbuhan buah baik
c.       Mengusahakan penyerbukan berhasil
d.      Merangsang Pembentukan bunga

Faktor keberhasilan pembungaan :
a.       Hormonal
ü  Eksternal
seperti pemberian Paklobutrazol, KNO3, alar, Etephon
ü  Internal
seperti pemberian ABA, Giberelin, Sitokinin)
b.      Ratio C dan N
c.       Cahaya (Panjang penyinaran)
d.      Stress

Faktor keberhasilan penyerbukan :
a.       Kesamaan matang bunga jantan dan bunga betina
b.      Polen sampai ke putik
c.       Bebas gangguan biologis
d.      Faktor lingkungan mendukung
e.       Kompatibilitas




BAB 3 Hasil Wawancara


Hasil wawancara petani mangga berinovasi dengan teknologi off season
Wawancara yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui inovasi yang dipakai petani untuk meningkatkan hasil produksinya dan mencapai keuntungan yang besar. Kami mewawancarai petani yang berinovasi dan juga sebagai staf di faperta unpad. Beliau bernama Pak Ranu, seorang petani mangga yang memiliki inovasi yaitu penggunaan teknologi off season pada tanaman mangga. Lahan yang beliau miliki berada di Tomo, Sumedang dekat dengan Majalengka. Tanaman mangga yang beliau miliki ada sekitar 250, namun yang umurna lebih dari 10 th (yang dapat digunakan untuk off season) hanya sekitar 100 tanaman. Varietas utamanya yaitu arumanis, cengkir, dan gedong gincu.
Pak Ranu menceritakan bahwa pertanaman yang ia miliki sempat di sewakan dengan harga 25.000.000 pertahun. Penyewa daripada pertanaman tersebut juga menggunakan teknologi off season, namun karena penggunaan bahan ZPT (Paclobutrazol) terus menerus menjadikan tanaman milik pak Ranu kurang sehat akhirnya pada tahun 2012 ia mengistirahatkan pertanamannya, yaitu dengan tidak melakukan teknologi off season. Tahun berikutnya 2013-2015 kembali menyewakan pertanamannya kepada pengusaha yang melakukan teknologi off season pada mangga. Tahun ini 2016, Pak Ranu ingin mengembangkan tanaman mangganya sendiri, menurutnya ada kepuasan tersendiri apabila mengembangkan sendiri. Setiap tahunyya lahan mendapatkan perawatan seperti pemebersihan gulam dengan herbisida.
Hal terpenting pada teknologi off season adalah pembungaan tanaman mangga, off season memacu pertumbuhan bunga menjadi lebih cepat. Bahan yang diperlukan untuk memacu pertumbuhan bungan adalah ZPT yang bersifat inhibitor giberelin yaitu Paclobutrazol. Adanya teknologi off season, tanaman mangga dapat dipanen di luar musimnya, beberapa bulan lebih cepat, juga dapat dipanen dua kali dalam satu tahun. Panen secara normal dilakukan sekitar bulan Oktober-November, namun dengan adanya teknologi ini panen dapat dilakukan pada bulan Juli- Agustus. Teknologi off season juga harus didukung dengan perlakuan lain yang dapat meningkatkan produksi, misalnya pemberian pupuk untuk nutrisi tanaman dan karena pembungan terjadi pada saat musim hujan, sangat mudah untuk terserang OPT maka diperlukan pestisida untuk menanganinya.
Tahun ini, pak Ranu mengaplikasikan Paclobutrazol pada akhir bulan Januari sehingga pada bulan Juli sudah dapat dipanen. Harga untuk 1 kg mangga di luar musim bisa mencapai 15.000-30.000 berbeda pada harga mengga pada musimnya yaitu hanya 2.500-3000 dari petani. Pemberian Paclobutrazol hanya sekali diawal, berbeda dengan petani lain kebanyakan, pak Ranu mengaplikasikan satu botol Paclobutrazol (250 mL) untuk 3-5 tanaman dengan cara mencamburkannya dengan air kemudian disiramban pada tanah. Biasanya petani lain mengaplikasikan satu botol untuk 1-2 tanaman.  Aplikasi pestisida dilakukan saat bunga sudah keluar, karena pembungaan terjadi pada musim penghujan sehingga banyak yang terserang oleh OPT. Pestisida disemprotkan dua kali dalam seminggu sampai menuju pembuahan dengan cara disemprotkan. Tidak hanya ZPT dan pestisida yang diaplikasikan oleh Pak Ranu, namun juga pemupukan yang menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) yang dia dapatkan di sekitar rumahnya. Biasanya satu tanaman diberikan tiga karung pupuk kandang untuk usia tanaman lebih dari 10 tahun.
Tanaman yang belum dewasa atau umurnya kurang dari 10 tahun tetap dilakukan perawatan seperti pemberian pupuk kandang. Pak Ranu bukan petani biasa yang hanya mementingkan hasil yang tinggi namun juga mementingkan kualitas dan kesehatan dari tanaman. Masalah yang dihadapi Pak Ranu adalah lahannya lembab dan terletak pada lembah sehingga aplikasi Paclobutrazol kurang efektif sehingga hasilnya tidak sebanyak di daerah lain.
Keuntungan lahan apabila disewakan
Pemasukan
Pengeluaran
Bentuk
Jumlah
Bentuk
Jumlah
Biaya sewa satu tahun
25.000.000.
Perawatan rutin lahan satu tahun
8.000.000
Keuntungan
25.000.000 – 8.000.000 = 17.000.000

Keuntungan lahan diolah sendiri *
2016
Pemasukan
pengeluaran
Bentuk
Jumlah
Bentuk
Jumlah
Harga mangga off season
2 ton x 15.000 = 30.000.000 (harapan)
Perawatan rutin lahan satu tahun
8.000.000
Harga mangga on season
(belum diketahui)
Paclobutrazol
12 x 160.000 = 1.920.000
Pestisida
400.000 / minggu x 3 bulan = 4.800.000
Tenaga kerja
200.000/ minggu (2 orang) x 3 bulan = 2.400.000
Tenaga kerja panen
200.000/ minggu (2 orang)
Pupuk kandang
10.000 / karung x 100 = 1.000.000
Total
18.320.000
Keuntungan kira-kira
30.000.000 – 18.320.000 = 11.600.000




BAB 4 Penutup

Kesimpulan
Dalam bidang pertanian, petani dituntut untuk memiliki inovasi-inovasi guna meningkatkan hasil produksi dari apa yang ditanamnya. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dilihat dari peningkatan hasil yang didapat dari inovasi pertaniannya. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Pak Ranu adalah membudidayakan tanaman mangga dengan teknik off season. Teknik inovasi ini dapat meningkatkan hasil produksi yang sebelumnya tanpa menggunakan off season.



Dokumentasi

   
Pertanaman mangga dekat sawah                     Pertanaman mangga di pinggir jalan
 
            Pertanaman mangga di pekarangan                         Pembuatan zpt
 
Aplikasi zpt                                                    Fase pembungaan

 
Fase pembuahan                                             Perangkap lalat buah

Panen


0 komentar: